Integrasi data tersebut dengan data-data lain seperti Flight Clearance memungkinkan setiap obyek bisa diidentifikasi sebagai obyek yang legal atau illegal yang menyusup ke wilayah udara suatu daerah. Data tersebut bisa menjadi dasar dilakukannya manuver penghadangan dan pengamanan udara.
Jika seluruh radar udara wilayah nasional terintegrasi ke dalam sebuah Display System terpusat, maka jadilah sebuah Sistem Pemantauan Udara Nasional yang terpadu.
Sistem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Komando Pertahanan Udara Nasional (KOHANUDNAS) Republik Indonesia akan sistem pemantauan udara yang terpadu, real-time, dan mengintegrasikan radar sipil dan militer di seluruh Indonesia. TDAS termasuk alutsista andalan KOHANUDNAS.
TDAS memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Integrasi radar sipil dan militer
2. Memproses data dari radar udara merek apapun
3. Penampilan data terpusat dan real time
4. Integrasi dengan Flight Plan dan Flight Clearance
5. Prediksi lintasan pesawat hingga x detik ke depan
TDAS dibangun dengan teknologi terbaru dari Microsoft untuk seluruh subsistemnya, yakni: Radar Data Processor dan Display System. Database yang digunakan adalah Oracle 10g.
TDAS telah dibangun sejak 1999 dan masih terus dikembangkan hingga saat ini.
TDAS telah diimplementasikan di Kosek I Halim dan Popunas Jakarta (1999), Kosek II Makasar (2001), Kosek III Medan (2002), dan Kosek IV Biak (2006); sehingga mencakup tampilan seluruh wilayah udara nasional.
Sistem ini sedang dikembangkan untuk bisa diintegrasikan dengan sistem monitoring matra lain (laut misalnya) sehingga bisa menjadi pioneer untuk dibangunnya sistem monitoring lalu lintas seluruh matra di tingkat nasional.
• Infoglobal Label: Infoglobal, Radar
Responses
0 Respones to "Transmisi Data Air Situation"
Posting Komentar