Hubungan antar dua Negara Indonesia-China sudah lama terintis dengan harmonis, walaupun ada sedikit ganjalan dibidang politik ditahun-tahun sebelumnya. Keharmonisan ini kembali terjalin sejak era reformasi bergulir di wilayah Indonesia, sehingga dibuka kembali hubungan diplomatik dan perdagangan antar kedua Negara. Selain dibukanya hubungan kedua bidang tersebut, dijalin juga pertukaran dan alih teknologi dengan mengangkat bidang-bidang unggulan yang dikusai oleh masing-masing Negara.
Hal tersebut diatas dibuktikannya dengan akan diadakan Joint Committee Meeting (JCM) pada tanggal 2 - 3 Agustus 2010 di Yogyakarta. Pertemuan ini akan membahas Kerjasama antara China - Indonesia dalam bidang energi nuklir, herbal dan kesehatan dengan menekankan pada kata kunci "inovasi". Khusus pada bidang energi nuklir, diharapkan akan ada kerjasama dengan Tsinghua University, China, karena universitas tersebut sudah berhasil mengembangkan coogenerator 10 Mega untuk listrik, sehingga bila memungkinkan akan diundang untuk demo-coogenerator.
Diharapkan kerjasama dengan pihak Tsinghua University dalam bidang riset akademis, akan menjadi lebih murah bila dibandingkan penelitian yang bersifat terapan (hilir) guna mempersiapkan Indonesia menuju pembuatan energi nuklir 2025 ujar Syamsa Ardisasmita dalam sambutan pembukaannya.
Dalam mempersiapkan pertemuan tersebut hari Selasa tanggal 20 Juli 2010 diadakan rapat persiapan dalam rangka mensukseskan JMC dijogja. Rapat yang dipimpin oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi (KRT), Syamsa Ardisasmita, dan dihadiri oleh Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, BPPT, Liestiyani Widjayanti; Staf Ahli Menteri Bidang Obat dan Kesehatan KRT, Amin Subandrio; Direktur Pusat Teknologi Reaktor dan Nuklir untuk Keselamatan BATAN, Setiyanto; Biro Perencanaan BATAN, Yaziz Hasan; Asdep Jaringan Iptek Internasional KRT, Nada Marsudi; Asdep Penataan Kelembagaan KRT, Sadjuga dan kepala bidang KRT yang terkait dengan acara tersebut.
Diskusi pada rapat tersebut diusulkan oleh Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Liestiyani Widjayanti untuk pertemuan JMC di Jogjakarta khusus bidang herbal, ada 4 (empat) tahapan yang dapat dikerjasamakan dengan pihak China. Kerjasama ini meliputi Pengembangan herbal medicine untu penyakit turunan (degenerative); Konservatorium dari tanaman Indonsia, khususnya lahan untuk tanaman jamu; Nanoteknologi untuk obat-obatan; Medicinal Plan for Injection. Dari ke-empat di atas dapat dikembangkan pada tingkatan inovasi dengan mengikutsertakan ujar Liestiyani Widjayanti.
Sedangkan usulan Direktur Pusat Teknologi Reaktor dan Nuklir untuk Keselamatan BATAN, Setiyanto mengatakan program BATAN hingga tahun 2014 sudah dipersiapkan Desain Conceptual Coogenerator, sedangkan roadmapnya masih dirancang. Dari segi teknis BATAN menyambut baik ide kerjasama dengan China, namun dari segi kebijakan sebaiknya para pimpinan yang memutuskan. Untuk itu BATAN akan mengirimkan proposalnya dalam waktu dekat.
Selanjutnya usulan Staf Ahli Menteri Bidang Obat dan Kesehatan KRT, Amin Subandrio mengatakan proposal kerjasama penelitian CHina - Indonesia di bidang Stem Cell (sel punca) akan disiapkan oleh Universitas Airlangga, Surabaya yang memang sudah menekuni bidang ini sejak lama. Proposal penelitian akan dikoordinasikan oleh Ibu Hery, Kabid. Pemetaan dengan pihak Unair.
Joint Committee Meeting (JCM) Indonesia-China Jogyakarta.
Pertemuan ini merupakan pertemuan tingkat Menteri antar dua Negara khusus bidang Iptek. Dilakukannya pertemuan ini untuk meningkatkan hubungan kedua Negara dalam peningkatan bidang Iptek dari masing-masing negara. Didalam pertemuan ini lebih menekankan kepada inovasi.
Didalam pertemuan JMC nanti
pada tanggal 2 - 3 Agustus 2010 di Yogyakarta akan dihadiri oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Duta Besar RRT beserta delegasi dari China akan mengangkat beberapa topik yang dapat dikerjasamakan antara kedua Negara. Topik tersebut diantaranya A comparative study of HPAIV Characteristics between China and Indonesia; Sino-Indonesian Nursing Education Cooperation for Teaching and Research Method Training; Clinical Trial, Registration and Marketing of ARCO Tablet; Novel Respiratory Enzyme Inhibitors as Insecticides from Unique Plants of China and Indonesia; The improvement of Indonesian Natural Biodiversity as Herbal Medicine Based on Traditional Chinese Medicine Experience; The improvement of Sukamantri Silkworm IPB-Petromat Agrotech Teaching Farm as an Integrated Silkworm Teaching Farm.
Sedangkan dari pihak delegasi Indonesia akan membawa beberapa usulan proposal seperti dari bidang Obat-obatan tradisional mengangkat topik Cost effectiveness Study of Treatment Hypertension Diseases between Traditional Chinese Medicine and Western Medicine (South Sumateran Reg.Gov) (UI); Herbal Medicine for Degenerative (BPPT).
Selanjutnya bidang Kesehatan Teaching Model of Hospice Care for People with AIDS (UI); Development of Stem Cell in Indonesia (UNAIR/UI). Bidang Energi adalah Elite Introduction of Jatropha Curcas, a Biodiesel Tree Species (IPB) ; A Proposal for Establishment of Reactor Co-Generator (BATAN) – a proposed cooperation for Tsinghua University. Bidang Pangan dan pertanian adalah Investigation and Development of Botanical Insecticides (IPB); Exchange and Enhancement of Elite Sweet Potato New Germplasm for Specific Use; Exchange of hybrid maize and hybrid rice technologies dan The introduction and evaluation of elite crop germplasm (ad-JII/humasristek/wb)
• Ristek
Responses
0 Respones to "Indonesia - China Mempererat Hubungan Bilateral Bidang Iptek"
Posting Komentar