"Hal itu seiring dengan akan diproduksinya minyak dari sumur tua oleh koperasi unit desa ataupun badan usaha milik daerah," katanya di Blora, Senin.
Pada tahun 2011, kata dia, sumur tua minyak yang dikelola oleh PT Blora Patra Energi (BPE) sudah mulai berproduksi, karena sudah memperoleh izin pengelolaan sumur tua minyak, dari pemerintah pusat.
"Kalau sudah berproduksi, berarti akan ada pendapatan, dan sebagian darin pendapatan itulah yang nantinya harus disetorkan ke daerah sebagai pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.
Dikatakannya, selama ini kontribusi yang diberikan oleh BUMD ke kas daerah masih minim, sehingga diharapkan pada tahun berikutnya akan terjadi peningkatan penerimaan bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD.
"Jadi nantinya akan kami sandingkan, mana kontribusi yang lebih besar, misalnya antara PT BPE dan PT Blora Patragas Hulu (BPH) yang mengelola participating interest Blok Cepu," katanya.
Berdasarkan data 2010, kata dia, target PAD dari bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD sebesar Rp2,7 miliar, dan target terbesar berasal dari PT BPD Jateng, yaitu Rp1,9 miliar.
Selanjutnya, Perusahaan Daerah BPR BKK ditarget Rp650 juta dan PT BPH Rp36 juta, sedangkan penerimaan dari perusahaan daerah wirausaha ditarget Rp36 juta dan PD BPR Bank Pasar ditarget sebesar Rp117 juta.
"Pemkab Blora, belum menargetkan penerimaan dari dua BUMD, yaitu PDAM dan PT BPE," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur PT BPE, Tedi Rindaryo, mengatakan bahwa setelah melakukan perjanjian dengan PT Pertamina EP di Jakarta (3/11), pihaknya dipercaya mengelola produksi 36 sumur tua minyak, namun hingga kini masih melakukan persiapan administrasi dan koordinasi dengan perangkat desa, terutama tenaga kerja.
"PT BPE hingga kini belum melaksanakan produksi minyak di sumur tua, sehingga belum bisa menentukan kapasitas produksi minyak per hari berapa barel," katanya.
Sesuai perjanjian dengan PT Pertamina EP, sumur tua minyak yang dikelola PT BPE, kata dia, berada di lima lapangan, yaitu Lapangan Kedinding di Kecamatan Kedungtuban, Lapangan Lusi di kecamatan Randublatung, Lapangan Petak di Kecamatan Kedungtuban, Lapangan Kluweh di Kecamatan Jati, dan Lapangan Metes di Kecamatan Banjarejo.
Dikatakannya, hasil minyak yang diproduksi selanjutnya diserahkan kepada Pertamina EP dan diberikan imbalan jasa berdasarkan jumlah aktual minyak bumi yang diserahkan.(U.ANT-195/A035/P003)
• ANTARAnews Label: Bisnis, Tambang
Responses
0 Respones to "Pengelolaan Sumur Tua Diharapkan Sumbang PAD Blora"
Posting Komentar