Fakta ini diperoleh dalam kunjungan kerja staf khusus Menristek, Ade Komara bersama rombongan ke Perpustakaan Nasional (National Library) Singapura dan Perpustakaan Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Kunjungan kerja selama tiga hari (21-23 Desember 2010) tersebut mencoba menggali model-model perpustakaan yang memanfaatkan teknologi informatika dalam melayani kebutuhan para peneliti.
‘’Kalau kita punya dana yang memadai, memang idealnya model seperti di National Library Singapura ini bisa digunakan. Namun, secara bertahap mungkin kita akan coba mendesain model yang mendekati, tentu saja digital library untuk peneliti di lingkup LPNK terlebih dulu yang akan kita kembangkan secara lebih lengkap,’’ papar Ade Komara seusai kunjungan.
Kunjungan ke kedua perpustakaan tersebut diawali dengan kunjungan kerja ke National Library yang terletak di kawasan jantung kota Singapura, Victoria Street No. 100. Di tempat ini, rombongan yang terdiri dari Staf Khusus Menristek Bidang Kebijakan Iptek KRT, Ade Komara; Tenaga Ahli Bidang Media KRT, Muarif; Kepala Sub Bagian Penyajian Infromasi KRT, Retno Gunarti; serta Staf Bagian Jaringan dan Sarana, Yunus Khomaeni diterima Luke Chua, Associate Professional and International Relations. Dalam pemaparannya, Luke Chua menjelaskan keberadaan perpustakaan yang megah dan berlantai 10 tersebut sebagai salah satu kebanggaan masyarakat negara kota tersebut.
Setelah mendengarkan penjelasan dan menonton video profil dari perpustakaan tersebut, rombongan diantar Tay Chew Boon, salah satu guide untuk mengunjungi beberapa lantai perpustakaan mulai dari koleksi buku umum, koleksi buku khusus, koleksi micro film, hingga koleksi peta dan ruang galeri pameran yang demikian representative untuk ragam pameran internasional. Usai berkeliling, rombongan melanjutkan perjalanan ke perpustakaan Lee Wee Nam yang terletak di Kampus Nanyang Technological University.
Kampus salah satu universitas tehnik terkemuka di Asia Tenggara tersebut terletak di North Spine, Nanyang Avenue, Singapura, satu kawasan pendidikan di pinggiran kota Singapura yang asri. Lee Wee Nam Library, merupakan salah satu perpustakaan terbesar dari enam perpustakaan yang ada di kampus tersebut. Perpustakaan yang mengabadikan salah satu pengusaha dan filantropis terkemuka di Singapura tersebut memiliki ruangan 5 lantai yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.
Rombongan diterima Frank Seah Eng Kiat, salah satu pustakawan yang menangani promosi dan hubungan ekternal. Tak lama berkenalan, rombongan segera diajak untuk berkeliling melihat koleksi buku dan berbagai fasilitas yang tersedia di perpustakaan, mulai dari layar tv sentuh yang berisi koleksi berita terbaru dari harian terbesar di Singapura, The Straits, maupun koleksi multimedia yang dimiliki.
Usai melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas, barulah diskusi berlangsung di salah satu ruangan pengelola di lantai 5. Diskusi berkisar pada pemanfaatan teknologi informatika yang memungkinkan berbagai kemudahan pelayanan perpustakaan. Usai diskusi, rombongan kembali ke penginapan karena keesokannya harus kembali ke Tanah Air. (am/md/humasristek)
Responses
0 Respones to "Perpustakaan Digital, Pintu Gerbang Peneliti Kembangkan Ilmu"
Posting Komentar