Salah satu Crop Circle di persawahan Berbah, Sleman (VIVAnews.com)
VIVAnews- Lingkaran simetris, atau crop circle ditemukan lagi di daerah Magelang- Jawa Tengah. Untuk mengamankan crop circle, Polres Magelang telah memasang police line untuk mengamankan lokasi dari serbuan pengunjung.
Menurut petugas Polsek Tegalrejo Magelang, Briptu Arif Rahman, crop circle itu berada di ladang pertanian, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang. Crop Circle itu ditemukan Sabtu pagi, oleh Muhaimin, santri Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadiin, yang tak jauh dari lokasi crop circle. "Polres Magelang telah meninjau lokasi pukul 18.00 tadi," ujar Arif kepada VIVAnews.
Arif menjelaskan crop circle itu berbentuk 5 lingkaran. Lingkarang ke tiga berbentuk gerigi, dengan diameter 2,5 meter. Sedangkan 4 lingkaran lainnya berbentuk bulat, dengan diameter 1,5 meter.
Menurutnya, aparat kepolisian mengamankan lokasi itu karena sudah banyak dikunjungi masyarakat untuk melihat langsung. "Tadi sore sudah di police-line," ujarnya.
Sebelumnya, pekan lalu, warga Yogyakarta dihebohkan dengan munculnya crop circle. Lokasi pertama ditemukan di Berbah, Sleman. Lokasi kedua ditemukan di Desa Sri Martani, Piyungan, Bantul. Bentuk keduanya hampir mirip, Jika di Sleman diameternya mencapai 70 meter, di Piyungan hanya 25 meter.
• VIVAnews
LAPAN: Crop Circle Magelang Bukan Dibuat UFO
Secara visual, masyarakat bisa mengetahui apakah crop circle buatan manusia atau bukan.
Crop circle di Sleman (VIVAnews/Erick Tanjung)
VIVAnews - Setelah di Sleman dan Bantul, Yogyakarta, crop circle muncul lagi di sawah di Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah. Crop Circle itu ditemukan Sabtu pagi (29/1), oleh Muhaimin, santri Pondok Pesantren Hidayatul Muhtadiin yang berada dekat area persawahan.
Meski belum meneliti crop circle yang diyakini sebagian orang sebagai 'jejak UFO' ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menduga pembuatnya adalah manusia.
"Kami duga ini adalah buatan manusia, sudah tidak mungkin karena UFO," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN, Sri Kaloka Prabotosari, saat dihubungi VIVAnews, Senin 31 Januari 2011 pagi.
Pihaknya, kata Sri Kaloka, belum memutuskan apakah akan mengirimkan tim ke Magelang. "Kami konsultasikan dulu ke pimpinan. Namun, jika kuat mengarah ke dugaan orang iseng, mungkin tidak."
Sri Kaloka mengimbau masyarakat untuk bersikap rasional ketika menghadapi fenomena-fenomena aneh, seperti crop circle. "Jangan selalu heboh, diperhatikan apakah masuk akal atau tidak. Jangan terburu-buru menduga," kata dia.
Untuk crop circle, jelas dia, secara visual pun masyarakat bisa melihat, apakah ini buatan manusia atau terbentuk karena faktor lain. "Lihat apakah rebahan padinya dipaksakan, jika ya, berarti kemungkinan besar adalah buatan manusia," kata Sri Kaloka.
Pertanda yang lain, tambah dia, adalah alur. Jika mengikuti alur yang sama kuat diduga adalah buatan manusia. "Masyarakat juga bisa mempelajari bagaimana crop circle dibuat," tambah dia.
Crop circle di Magelang berbentuk 5 lingkaran. Lingkaran ke tiga berbentuk gerigi, dengan diameter 2,5 meter. Sedangkan 4 lingkaran lainnya berbentuk bulat, dengan diameter 1,5 meter.
Bentuknya lebih kecil dari pada crop circle di Berbah, Sleman yang diameternya 70 meter, dan di Piyungan yang 25 meter.
Sebelumnya LAPAN mengirimkan tim ke dua lokasi crop circle itu. Hasilnya, dipastikan itu adalah buatan manusia. Hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional juga membuktikan tak ada paparan radiasi.
• VIVAnews Label: Ilmu Pengetahuan, LAPAN
Responses
0 Respones to "Crop Circle Ditemukan Lagi di Magelang."
Posting Komentar