Country Manager EMC Indonesia Adi Rusli mengatakan kinerja dan pertumbuhan bisnis perusahaan tahun lalu cukup positif. Pertumbuhan pendapatan Year On Year mencapai 26 persen dan dalam empat kuartal tumbuh dalam dobel digit. Pertumbuhan besar ditunjang dari produk-produk storage high end dan segment storage eksternal kelas menengah.
Pada tahun lalu tak kurang dari 35 pelanggan baru menjadi klien EMC. Dukungan pertumbuhan kinerja patner EMC pun mendukung pendapatan mereka. Patner dan klien baru tahun lalu yang berhasil digaet dari perusahaan minyak dan gas, dan manufaktur.
"Mulai tahun ini kami akan lebih spesifik berinvestasi di perbankan, multifinance, sumber daya alam, tapi yang paling utama fokus di pemerintah dan commercial," ujar Adi di Jakarta, hari ini.
Untuk teknologi yang terkait layanan publik akan mengarah pada teknologi pemerintah, bidang pendidikan, kesehatan masyarakat. Selain itu mereka juga akan mulai menyentuh pada beberapa hal pada industri lain seperti industri kimia, farmasi, travel, transportasi, dan konstruksi.
David Webster, President South East Asia, Australia and New Zealand EMC Corporation mengatakan Indonesia merupakan pasar yang potensial. Sayangnya Webster tidak bersedia menyebutkan kontribusi pendapatan dari Indonesia sebagai pasar penting bagi EMC. "Indonesia yang paling cepat pertumbuhannya di kawasan Asia Tenggara," ujar Webster.
Menurut Webster, selain dengan penjualan produk storage high end, EMC juga bakal menggenjot pendapatan dengan solusi untuk usaha kecil menengah (UKM). Menurutnya dengan produk baru yang harganya diklaim terjangkau, US$10 ribu atau setara Rp 88 jutaan ini bakal mendukung pendapatan yang berlipat ganda.
Adi juga menjelaskan kendati ditarget untuk pasar usaha kecil menengah tetapi bukan usaha yang benar-benar kelas bawah. Tetapi ke segmen atas UKM yang membutuhkan infrastruktur baru dan teknologi yang kompatibel. [DIAN YULIASTUTI]
• TEMPOInteraktif Label: Bisnis, Internet
Responses
0 Respones to "EMC Jajaki Segmen Pemerintah"
Posting Komentar