VIVAnews - Suka menitip sesuatu pada saudara atau kerabat yang akan bepergian ke luar kota atau ke luar negeri? Sesuatu itu bisa apa saja, mulai dari makanan khas, cindera mata, hingga barang pribadi.
Namun, jika orang-orang sekeliling Anda jarang bepergian ke luar kota atau luar negeri, Anda pasti akan pusing tujuh keliling. Memang, Anda bisa mendapatkan barang tersebut melalui kios online seperti Amazon.com atau eBay.com. Tapi, Anda kerapkali mengurungkan niat untuk membelinya lantaran biaya pengiriman barang yang mahal.
Melihat kebutuhan itu, dua orang Indonesia yang masing-masing telah menyelesaikan studi di Australia dan Amerika Serikat menggagas suatu ide untuk memfasilitasi orang-orang yang suka titip-menitip. Bagaimana? Dengan Bistip.com.
Apa itu Bistip.com? Bistip.com merupakan sebuah perusahaan startup yang mewadahi aktivitas titip-menitip antarpengguna melalui website. Dirilis sejak 11 Maret 2011, situs ini menggabungkan tradisi titip-menitip dan Internet, sehingga memanfaatkan mobilitas manusia dengan komunikasi instan jarak jauh.
Di dalam situs tersebut, Anda akan menemukan istilah-istilah seperti Bistiper, atau pihak yang bisa dititipi barang, dan Wanted Bistiper, atau pihak yang mencari orang untuk bisa dititipi barang. Sederhananya, Wanted Bistiper akan memakai jasa Bistiper untuk membeli suatu barang di daerah yang dikunjunginya.
Sebagai contoh, Anda adalah orang yang berdomisili di Jakarta, yang suatu hari menginginkan gudeg asli Jogja yang hanya bisa didapatkan di Jogjakarta. Anda bisa mencari Bistiper di Bistip.com yang juga berdomisi di Jakarta dan berencana pergi ke Jogjakarta dalam waktu dekat. Dengan begitu, dia bisa dititipkan untuk membeli gudeg tersebut. Tentu saja, Anda harus menyiapkan imbalan untuk Bistiper. Besarannya, tergantung hasil negosiasi Anda berdua.
Begitu pun sebaliknya. Selain menitip, Anda juga bisa dititipkan sesuatu oleh pengguna lain. Sebagai Bistiper, Anda juga bisa meminta imbalan pada Wanted Bistiper. Besarannya, tergantung hasil negosiasi kedua pihak.
"Sebenarnya ini berawal dari pengalaman salah satu penggagas ide kita yang doyan jalan-jalan. Selain sering dititipkan oleh orang-orang sekitarnya, dia juga sering nitip kalau ada kerabat yang berencana pergi ke suatu tempat," kata Panggi Libersa Jasri Akadol, yang bertindak sebagai Web Producer and Programmer Bistip.com pada VIVAnews, Jumat 8 April 2011.
"Sejak situ, dia lantas memikirkan untuk membuat fasilitas bagi orang-orang yang suka titip-menitip. Jadilah Bistip," jelas Panggi. Ide ini, katanya, murni berasal dari penggagas Bistip, dan diklaim sebagai fasilitas khusus titip-menitip yang pertama di dunia. Sampai saat ini, Bistip.com mencatat ada sekitar 200 pengguna yang terdaftar dan 30 persennya merupakan pengunjung aktif.
Lalu, apa saja yang biasa dititipkan orang melalui Bistip?
"Umumnya barang pribadi. Beberapa ada juga yang menitip makanan khas daerah yang dikunjungi. Selain itu, gadget-gadget dengan harga murah, seperti Apple iPad 2, dan lainnya," tutur Panggi.
Hingga saat ini, Bistip belum memungut biaya sepeserpun dari fasilitas titip-menitipinya. Rencananya, Bistip akan mengenakan biaya anggota (membership fee) atau mengambil komisi dari tiap transaksi yang menggunakan rekening bersama. "Tapi, dua opsi di atas masih wacana. Perlu dikaji lagi seiring perkembangan Bistip. Mungkin jika membernya sudah mencapai 5.000 baru akan diputuskan," ucap Panggi.
Kalaupun memakai opsi pertama, yakni mengenakan biaya anggota, Bistip belum berani menentukan besarannya. Sedangkan, jika menempuh opsi komisi, kemungkinan Bistip hanya akan mengambil komisi kurang lebih Rp10.000 untuk transaksi di bawah Rp1 juta. Di atas Rp1 juta, mungkin hanya sekitar Rp20.000 - Rp50.000. (eh)
• VIVAnews
Label: Bisnis, Internet, Situs
Responses
0 Respones to "Bistip, Situs untuk Titip-Menitip Barang"
Posting Komentar