ICMI Pandang PLTN Solusi di Indonesia

Reaktor Nuklir---ANTARA/ Ujang Zaelani/ip

JAKARTA--MICOM: Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sangat penting di Indonesia.

Sebab itu, peristiwa gempa bumi dan tsunami di Jepang yang masih menimbulkan prokontra sejumlah kalangan jangan menyurutkan semangat Indonesia melakukan pengembangan PLTN. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana gempa bumi dan tsunami tersebut. Dengan begitu, pembangunan PLTN saat ini selain sangat diperlukan juga aman.

"Sumber daya manusia kita di bidang nuklir cukup banyak. Mereka bukan hanya berada di Indonesia, karena banyak juga yang menjadi tenaga ahli atau konsultan pada PLTN di sejumlah negara di dunia," kata Ketua Pusat Pengkajian dan Pengembangan Energi Nuklir (Puskangen) ICMI Irwanuddin pada diskusi bertajuk Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Nuklir: Antara Manfaat dan Risiko di Jakarta, pekan lalu.

Ia menjelaskan pembangunan PLTN dapat menjadi solusi dikarena semua negara harus menggunakan prosedur yang sudah ditetapkan oleh Badan Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) bila satu negara ingin mengembangkan PLTN.

Lulusan Magister teknik nuklir dari Rusia itu mengemukakan kekhawatiran bahwa budaya korupsi akan berimbas pada buruknya pembangunan fasilitas nuklir di Indonesia, tidak mungkin terjadi. Pasalnya, dalam pembangunan fasilitas nuklir selalu diawasi ketat oleh IAEA.

"Peluang korupsi bukan hanya tertutup pada tahap awal pembangunan, namun juga dalam proses setelahnya. Karena tidak ada proses pengadaan barang yang tanpa pengawasan IAEA. Bahkan dari pembiayaan listrik PLTN sangat hemat kerena pembangunan hampir tidak lagi penambahan bahan bakar seperti minyak atau batu bara," cetusnya.

Irwanuddin menambahkan, selama ini PLTN dikenal lebih murah dibanding dengan pembangkit listrik lain. Kelebihan PLTN lainnya tentu saja karena pembangkit listrik ini masuk dalam kategori energi terbarukan. Sehingga bukan hanya menjadi solusi jangka pendek, namun juga solusi di masa mendatang. (Bay/OL-2)


• MediaIndonesia