Peter Riches-ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Simpang siur rencana Google Inc untuk berinvestasi di Indonesia mulai menemui titik terang. Perwakilan dari perusahaan raksasa mesin pencari (search engine) yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat, tersebut baru-baru ini aktif menyambangi pejabat di sejumlah kementerian untuk menegaskan keseriusan minat berinvestasi di Indonesia.
Menurut Gatot S Dewa Broto, selaku Kepala Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tepatnya beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri bulan Agustus lalu dua perwakilan Google Inc mendatangi kantornya dan bertemu dengan sejumlah pejabat setingkat eselon I.
"Mereka datang dan menegaskan bahwa mereka serius berniat investasi," kata Gatot, akhir pekan lalu.
Pihak Google yang menghadiri pertemuan tersebut, yakni Mike Orgil selaku Country Lead Public Policy and Government Affairs Google Southeast Asia Pacific Google Inc, dan Henky Prihatna selaku Indonesia Country Consultant Google Inc.
"Keduanya merasa terganggu dan bingung dengan pemberitaan bahwa Google akan mundur dari rencana investasi," ujar Gatot.
Gatot mengatakan, Google merasa risih dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan Google bahwa mereka enggan menanam modal di Tanah Air. Selain itu, Google menepis isu bahwa telah keberatan atas kewajiban pembangunan data center atau kewajiban lain terkait investasi.
"Tidak ada kata keberatan pembangunan data center, artinya mereka siap," katanya.
Sayang, Gatot enggan menyebutkan komitmen investasi Google di Indonesia. Ia beralasan prosedur perizinan investasi berada di tangan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Kewenangan kami hanya menerima laporan dan berkoordinasi dengan mereka (BKPM), jadi kami tidak tahu seberapa besar nilainya," tutur Gatot.
Pihak Google juga tak berkomentar banyak. Henky Prihatna enggan menyebutkan rencana investasi di Indonesia secara detail. Namun, Henky mengakui, pihaknya mulai aktif melakukan kegiatan pemasaran untuk produk-produknya di Tanah Air. Salah satu produk yang dipasarkan di Indonesia adalah browser internet Google Chrome di Indonesia.
Selain itu, Google juga mulai aktif kampanye tentang manfaat internet bagi kehidupan dengan bekerja sama dengan sejumlah komunitas dan beriklan di TV. "Kami mulai aktif berkampanye tentang manfaat internet," katanya. (Kontan/Yudo Widiyanto, Harry Febrian)
• KOMPAS Label: Bisnis, Ilmu Pengetahuan, Internet
Responses
0 Respones to "Google Tak Keberatan Bangun "Data Center" di Indonesia"
Posting Komentar