Data Center One itu telah melalui tahapan topping off yang digelar secara resmi di hari istimewa jum'at (11 11 11), dengan tema: Topping Off Ceremony Data Center One di kawasan Riverside, Cibubur, Jawa Barat. Bangunan ini diperuntukan back up system data center perusahaan yang kian hari semakin besar dan penting.
Presiden Direktur Biznet Adi Kusma mengungkapkan, fasilitas terbaru yang diperkirakan rampung pada Februari 2012 itu mampu menampung hingga 2.000 rak. Jauh lebih besar kapasitasnya dibandingkan data center pertama yang hanya mampu menampung 200 rak. Perusahaan menyiapkan investasi untuk bisnis data center di Indonesia ini senilai Rp350 miliar.
Perusahaan perusahaan operator penyelenggara telekomunikasi dan multimedia di bawah bendera PT Supra Primatama Nusantara itu menargetkan pada tahun pertama bisa menggaet 200-300 perusahaan yang menyewa fasilitas data center. Biznet rencananya akan mengenakan tariff US$1.000-1.500 per bulan.
“Fasilitas yang kami bangun sekaligus mengantisipasi kebutuhan perusahaan dalam back up system data center. Terutama di industri keuangan dan perbankan,” paparnya. Apalagi BI mengharuskan bank swasta asing dan nasional memiliki back up system server yang berjarak minimal 40 km dari kantor pusat, apabila kantor pusat berlokasi di Jakarta. Ini untuk menjamin keamanan database perusahaan saat terjadi bencana alam.
Biznet telah menyiapkan jaringan kabel serat optik dengan akses data hingga 10 gigabyte per second (Gbps) untuk mendukung layana data center ini. Rencananya perseroan akan menambah jaringan kabel optiknya menjadi 20 ribu kilometer hingga akhir 2012dari saat ini yang baru mencapai 2.500 km.
Pembangunan kawasan data center ini cukup menggiurkan bagi pendapatan perseroan. Saat ini jumlah pelanggan Biznet mencapai 15.000 pelanggan, baik pelanggan korporasi maupun ritel. Dengan ekspansi ini perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan pelanggan 40%-45% tahun depan.
Tak heran jika Biznet berani menargetkan proyek ini akan mencapai break event point (BEP) pada tahun kelima. Hal ini berdasarkan asumsi, apabila jumlah permintaan terhadap data center terus meningkat setiap tahun,
Tak hanya menggiurkan dari sisi bisnis. Tempat ini diharapkan dapat menjadi sarana penelitian, telekomunikasi, media dan perusahaan outsourcing operasi untuk kantor, pusat penelitian, produksi media, pusat outsourcing, dan fasilitas back up.
Selain itu pusat data ini juga dibangun dengan konsep ramah lingkungan yang unik dipadu dengan teknologi tinggi. Bangunan baru ini merupakan hasil rancangan Andra Matin bersama arsitek lansekap dunia Denise Salinger dari St Legere Desain Internasional. Tak hanya itu, fasilitas ini juga akan disuplai dari pembangkit listrik milik sendiri dengan kapasitas 20 megawatt.
Biznet serius menggarap fasilitas data center ini seiring makin tingginya permintaan komputasi awan di Indonesia. Hal ini menjawab dengan aktivitas perusahaan domestik yang mulai melakukan efisiensi di bidang data center.
Lewat komputasi awan perusahaan dapat memanfaatkan akses yang bisa dilakukan pelanggannya melalui jaringan internet. Sehingga pengguna dalam hal ini perusahaan-perusahaan tidak perlu berinvestasi server.
Saat ini tidak banyak perusahaan yang serius menggarap fasilitas data center ini. Selain Biznet, ada juga bisnis data center milik PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Telkomsigma berencana membangun data center di lahan seluas 12 ribu meter persegi dengan luas server room mencapai 15 ribu meter persegi. [mdr]
• Inilah
Responses
0 Respones to "Biznet Technovillage, Proyek Data Center Ambisius"
Posting Komentar