"Populasi sapi kita memang tidak sebaik Australia dan Brazil namun kita punya teknologi tersebut untuk meningkatkannya," kata Direktur Budi Daya Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Fauzi Lutfhan, di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin.
Saat menghadiri panen serentak ternak sapi hasil sinkronisasi di daerah tersebut, ia mengatakan, dengan "embrio transfer" akan menghasilan kelahiran ganda dari satu indukan ternak sapi yang diyakini mampu meningkatkan populasi ternak dengan cepat.
"Andalan utama kita adalah teknologi ini, yang akan terus diterapkan secara berkelanjutan untuk pencapaian swasembada," katanya.
Ia menjelaskan, embrio tranfer atau pemindahan embrio ini dilakukan terhadap sapi indukan produktif yang telah diinseminasi dan kemudian dilakukan peminjaman rahim agar didalam terdapat dua bakal anak sapi.
Selain itu, juga akan dilakukan sinkronisasi yakni penyuntikan birahi dan insemninasi kemudian pemindahan embrio ini dilakukan secara bersamaan terhadap ribuan ternak sapi sehingga dalam waktu satu tahun menghasilkan dua kali lipat.
Ia mencontohkan, di Lampung Selatan, pada tahun lalu telah diterapkan teknologi ini dan hasilnya sekarang ini sekitar 1.000 ekor sapi peranakan ongle (PO) lahir bersamaan dengan selisih kelahiran antara satu sampai empat bulan.
"Sebagian lagi merupakan penerapan transfer embrio dan hasilnya cukup baik," katanya.
Menurut Fauzi, jika ini diterapkan ke seluruh wilayah tanah air maka dalam waktu singkat Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan daging dari penyerapan ternak dalam negeri dan secara otomatis tidak perlu mengimpor lagi.
• Republika Label: Ilmu Pengetahuan
Responses
0 Respones to "Transfer Embrio Dilakukan Demi Swasembada Daging 2014"
Posting Komentar