"Salah satu cara mengawetkan gudeg adalah dengan teknologi pengalengan. Gudeg dikemas dalam kaleng sehingga lebih awet dan tahan lama," kata peneliti pangan dan gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Eni Harmayani di Yogyakarta, Selasa (10/1).
Menurut dia, Thailand saat ini telah mengembangkan nangka dalam kaleng yang bisa tahan sampai satu tahun, sehingga pengembangan gudeg dalam kemasan kaleng juga bisa dilakukan.
Rencananya, kata dia, para penjual gudeg di Yogyakarta akan diberikan pendampingan dan pelatihan tentang teknologi tersebut.
"Jenis nangka yang paling baik digunakan sebagai bahan baku untuk membuat gudeg adalah nangka yang kulitnya hijau, karena tekstur kompak dan tidak hancur saat direbus," kata Eni.
Rencananya UGM akan membuat tiga kelompok yang bertugas untuk membantu budi daya tanaman, teknologi pembuatan gudeg, serta pendampingan produksi dan pemasaran.
"Dalam hal ini perlu dipikirkan cara membuat gudeg yang bisa tahan lama dengan tidak mengurangi cita rasa dan produksi massal yang proses pemasarannya juga didukung," katanya. (Ant/OL-5)
• MediaIndonesia Label: UGM
Responses
0 Respones to "UGM Kembangkan Teknologi Pengawetan Gudeg"
Posting Komentar