Warga mengontrol panel pembangkit listrik tenaga surya di Desa Tondongkura, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Kamis (12/1). TEMPO/Kink Kusuma Rein |
TEMPO.CO, Probolinggo - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Dewi Qorina, menjelaskan hingga kini sebanyak 137 dusun yang tersebar di sejumlah desa belum memperoleh aliran listrik dari PLN. Bahkan ada sejumlah dusun di Kecamatan Paiton, lokasi PLTU Paiton.
Menurut Dewi, sebagian dusun-dusun tersebut mengandalkan pasokan dari program listrik desa serta program listrik tenaga surya. Tahun 2012 sebanyak lima dusun mendapat listrik desa.
Dewi menuturkan sebagian besar dusun yang belum mendapatkan listrik PLN karena secara geografis letaknya jauh dari jangkauan jaringan listrik PLN. Bahkan ada yang berlokasi di lereng gunung. ”Faktor ini menjadi kendala bagi PLN,” kata Dewi, Senin, 11 Juni 2012.
Warga di Pulau Gili Ketapang juga masih banyak yang belum bisa menikmati listrik. Sejumlah dusun di pulau tersebut memang sudah dialiri listrik PLN, tapi hanya menyala selama 12 jam. Untuk mengatasinya tahun ini mulai dikerjakan proyek kabel bawah laut menuju pulau tersebut menggunakan biaya dari anggaran pendapatan dan belanja negara. ”Diharapkan tahun 2013 seluruh warga di Gili Ketapang sudah menikmati listrik 24 jam,” ucap Dewi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, ketika meresmikan beroperasinya PLTU Paiton 3, Selasa, 5 Juni 2012, mengingatkan pihak perusahaan menggencarkan program community social responsibility (CSR), termasuk memberikan aliran listrik kepada masyarakat setempat.
Dalam acara tersebut Jero Wacik mendapat laporan bahwa masih banyak dusun di Paiton yang belum dialiri listrik. ”Perlu dicek dan dibuat daftar dusun-dusun mana saja yang masih gelap serta harus mendapat prioritas. Di Paiton ada pembangkit listrik yang bisa dinikmati warga di Jawa dan Bali, tapi di Probolinggo dan Situbondo masih ada dusun-dusun yang gelap,” tuturnya.[DAVID PRIYASIDHARTA]
Menurut Dewi, sebagian dusun-dusun tersebut mengandalkan pasokan dari program listrik desa serta program listrik tenaga surya. Tahun 2012 sebanyak lima dusun mendapat listrik desa.
Dewi menuturkan sebagian besar dusun yang belum mendapatkan listrik PLN karena secara geografis letaknya jauh dari jangkauan jaringan listrik PLN. Bahkan ada yang berlokasi di lereng gunung. ”Faktor ini menjadi kendala bagi PLN,” kata Dewi, Senin, 11 Juni 2012.
Warga di Pulau Gili Ketapang juga masih banyak yang belum bisa menikmati listrik. Sejumlah dusun di pulau tersebut memang sudah dialiri listrik PLN, tapi hanya menyala selama 12 jam. Untuk mengatasinya tahun ini mulai dikerjakan proyek kabel bawah laut menuju pulau tersebut menggunakan biaya dari anggaran pendapatan dan belanja negara. ”Diharapkan tahun 2013 seluruh warga di Gili Ketapang sudah menikmati listrik 24 jam,” ucap Dewi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, ketika meresmikan beroperasinya PLTU Paiton 3, Selasa, 5 Juni 2012, mengingatkan pihak perusahaan menggencarkan program community social responsibility (CSR), termasuk memberikan aliran listrik kepada masyarakat setempat.
Dalam acara tersebut Jero Wacik mendapat laporan bahwa masih banyak dusun di Paiton yang belum dialiri listrik. ”Perlu dicek dan dibuat daftar dusun-dusun mana saja yang masih gelap serta harus mendapat prioritas. Di Paiton ada pembangkit listrik yang bisa dinikmati warga di Jawa dan Bali, tapi di Probolinggo dan Situbondo masih ada dusun-dusun yang gelap,” tuturnya.[DAVID PRIYASIDHARTA]
♣ TEMPO.CO
Label:
Energi,
PLTU
Responses
0 Respones to "Ada PLTU Paiton, Ratusan Dusun di Probolinggo Masih Gelap"
Posting Komentar