LONDON--MICOM: Belgia siap menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam riset biologi dan menyalurkan hasilnya ke industri melalui kontrak industri farmasi serta investasi kepada perusahaan yang akan dibangun.
Hal itu diungkapkan Direktur Lembaga Riset VIB, Jo Bury, PhD, MBA kepada Wakil Menteri Kesehatan RI Prof Dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Belgia.
Menurut Dubes RI untuk Brusel Arif Havas Oegroseno mengatakan Wakil Menteri Kesehatan yang didampingi delegasi Kementerian Kesehatan RI dan Dubes Arif Havas Oegroseno melakukan pertemuan di kantor pusat VIB di Ghent, serta meninjau fasilitas riset yang dimiliki oleh VIB.
VIB memiliki 1.249 ilmuwan yang berasal dari 57 negara dan jumlah warga Belgia hanya 29 persen. Sayangnya, belum ada ilmuwan Indonesia yang bekerja di VIB. Para ilmuwan VIB menulis di 108 publikasi biologi top dunia.
Dari sisi bisnis, VIB memiliki kerja sama industri sejumlah 653 proyek dan memperkerjakan 471 orang di perusahaan-perusahaan start-up.
Empat universitas unggulan dari Belgia, yakni K.U. Leuven, Ghent University, Brussels University dan Hasselt University, berkolaborasi dan membentuk satu lembaga riset bersama VIB (Vlaams Institute of Biotechnology: www.vib.be).
VIB mampu mengirimkan artikel ilmiah sejumlah 2 artikel per minggu dan menghasilkan 1 orang PhD per minggu. Saat ini VIB tercatat sebagai co-founder dari 12 perusahaan start-up yang dikembangkan melalui mekanisme spin-off.
Pola pengembangan hasil riset seperti yang dilakukan VIB adalah unik dan efektif. Di dalam VIB selain terdapat ilmuwan juga terdapat pengacara hak kekayaan intelektual dan pakar pengembangan bisnis dan investasi.
Pola ini memungkinkan diselenggarakan suatu kegiatan riset yang terarah dan menghasilkan produk-produk bioteknologi yang dapat segera dipasarkan ke masyarakat. (Ant/OL-9)
Hal itu diungkapkan Direktur Lembaga Riset VIB, Jo Bury, PhD, MBA kepada Wakil Menteri Kesehatan RI Prof Dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Belgia.
Menurut Dubes RI untuk Brusel Arif Havas Oegroseno mengatakan Wakil Menteri Kesehatan yang didampingi delegasi Kementerian Kesehatan RI dan Dubes Arif Havas Oegroseno melakukan pertemuan di kantor pusat VIB di Ghent, serta meninjau fasilitas riset yang dimiliki oleh VIB.
VIB memiliki 1.249 ilmuwan yang berasal dari 57 negara dan jumlah warga Belgia hanya 29 persen. Sayangnya, belum ada ilmuwan Indonesia yang bekerja di VIB. Para ilmuwan VIB menulis di 108 publikasi biologi top dunia.
Dari sisi bisnis, VIB memiliki kerja sama industri sejumlah 653 proyek dan memperkerjakan 471 orang di perusahaan-perusahaan start-up.
Empat universitas unggulan dari Belgia, yakni K.U. Leuven, Ghent University, Brussels University dan Hasselt University, berkolaborasi dan membentuk satu lembaga riset bersama VIB (Vlaams Institute of Biotechnology: www.vib.be).
VIB mampu mengirimkan artikel ilmiah sejumlah 2 artikel per minggu dan menghasilkan 1 orang PhD per minggu. Saat ini VIB tercatat sebagai co-founder dari 12 perusahaan start-up yang dikembangkan melalui mekanisme spin-off.
Pola pengembangan hasil riset seperti yang dilakukan VIB adalah unik dan efektif. Di dalam VIB selain terdapat ilmuwan juga terdapat pengacara hak kekayaan intelektual dan pakar pengembangan bisnis dan investasi.
Pola ini memungkinkan diselenggarakan suatu kegiatan riset yang terarah dan menghasilkan produk-produk bioteknologi yang dapat segera dipasarkan ke masyarakat. (Ant/OL-9)
Responses
0 Respones to "Belgia-RI Siap Kerja Sama Riset Biologi"
Posting Komentar