Ilustrasi (Foto Corbis) |
JAKARTA (IT) - Pemerintah menyebut kerjasama Indonesia dengan Irak tidak hanya di bidang Minyak dan Gas Bumi tetapi juga di beberapa bidang lain termasuk infrastruktur di luar bidang migas.
"Kerjasamanya bukan hanya di bidang minyak dan gas bumi, kerjasamanya kemarin itu tertarik untuk kerja sama di bidang RnD, listrik, training education, dan infrastruktur di luar Kementerian ESDM," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo di Hotel Gren Melia, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Evita menambahkan, Untuk memastikan kerjasama Indonesia dengan Irak tersebut, pemerintah menyebut harus ada tindak lanjut dengan mengadakan pertemuan di antara kedua belah pihak.
"Ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan lagi, kalau kami ini targetnya harus segera direalisasi," tambah Evita.
Sementara di bidang energi, khususnya minyak, Evita menyebut, Pertamina sudah siap mengirimkan minyak mentah semester pertama tahun depan. Pertamina menargetkan mengelola tiga blok minyak di negeri mantan Saddam Husein tersebut.
"Kalau kita memerlukan impor crude oil, Irak sudah siap semester I-2013," jelas Evita.
Sebagai informasi, keterlibatan Indonesia-Irak akan diwujudkan dalam bentuk kerjasama Indonesia-Irak dan akan dipayungi dalam program Indonesia Incorporated yang akan memberikan dukungan dalam pembangunan pembangkit listrik, jaringan pipa, perumahan, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan pabrik pupuk.
Program ini diinisiasi oleh BUMN dengan Pertamina sebagai lokomotif dan didukung oleh PT PLN (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero) sebagai subkontraktor. (gna)(rhs)
"Kerjasamanya bukan hanya di bidang minyak dan gas bumi, kerjasamanya kemarin itu tertarik untuk kerja sama di bidang RnD, listrik, training education, dan infrastruktur di luar Kementerian ESDM," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo di Hotel Gren Melia, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Evita menambahkan, Untuk memastikan kerjasama Indonesia dengan Irak tersebut, pemerintah menyebut harus ada tindak lanjut dengan mengadakan pertemuan di antara kedua belah pihak.
"Ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan lagi, kalau kami ini targetnya harus segera direalisasi," tambah Evita.
Sementara di bidang energi, khususnya minyak, Evita menyebut, Pertamina sudah siap mengirimkan minyak mentah semester pertama tahun depan. Pertamina menargetkan mengelola tiga blok minyak di negeri mantan Saddam Husein tersebut.
"Kalau kita memerlukan impor crude oil, Irak sudah siap semester I-2013," jelas Evita.
Sebagai informasi, keterlibatan Indonesia-Irak akan diwujudkan dalam bentuk kerjasama Indonesia-Irak dan akan dipayungi dalam program Indonesia Incorporated yang akan memberikan dukungan dalam pembangunan pembangkit listrik, jaringan pipa, perumahan, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan pabrik pupuk.
Program ini diinisiasi oleh BUMN dengan Pertamina sebagai lokomotif dan didukung oleh PT PLN (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Hutama Karya (Persero) sebagai subkontraktor. (gna)(rhs)
♣ detik
Label:
Energi,
Kerjasama,
Ristek
Responses
0 Respones to ""MoU RI-Irak Tidak Sebatas Kerjasama Energi""
Posting Komentar