Jakarta - Sebanyak 90 persen komponen Satelit Lapan A2 ciptaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masih didatangkan dari luar negeri atau impor, demikian dikatakan Direktur Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Suhermanto. "Komponen yang didatangkan dari luar negeri umumnya elektronika seperti chip, sensor, transmitter, termasuk logam dan kamera," kata Suhermanto di sela-sela jumpa pers di Pusat Teknologi Satelit LAPAN Bogor, Jumat.
Suhermanto mengharapkan industri elektronika di Indonesia mampu mendukung teknologi pembuatan satelit sehingga LAPAN hanya perlu mendesain dan menguji komponen satelit.
"Target (peluncuran Lapan A2) semula (pada) 2012..kami terkait pengujian," kata Suhermanto tentang satelit yang mulai diproduksi sejak 2009 itu.
Terkait peluncur, Suherman mengatakan satelit yang akan dikendalikan dari stasiun bumi Rumpin Serpong Tangerang, Rancabungur Bogor, dan Biak Papua itu menumpang roket PSLV-C23 milik Sriharikota India.
"Muatan utama roket (PSLV-23) itu adalah satelit Aerosat dengan misi astronomi yang berbobot lebih dari 600 kilogram," kata Suherman.
Dalam roket itu, lanjut Suherman, terdapat ruang untuk satelit-satelit kecil berbobot kurang dari 100 kilogram yang disebut 'piggybac'.
"(Peluncuran satelit) kita menunggu (kesiapan) muatan utama. Jadi, kita sudah harus siap sebelum satelit utama itu," kata Suherman.
Suherman mengatakan biaya peluncuran satelit Lapan A2 sekitar separuh dari harga normal peluncuran satelit utama yang mencapai 10ribu dolar AS per kilogram dan belum termasuk asuransi.(I026)
Suhermanto mengharapkan industri elektronika di Indonesia mampu mendukung teknologi pembuatan satelit sehingga LAPAN hanya perlu mendesain dan menguji komponen satelit.
"Target (peluncuran Lapan A2) semula (pada) 2012..kami terkait pengujian," kata Suhermanto tentang satelit yang mulai diproduksi sejak 2009 itu.
Terkait peluncur, Suherman mengatakan satelit yang akan dikendalikan dari stasiun bumi Rumpin Serpong Tangerang, Rancabungur Bogor, dan Biak Papua itu menumpang roket PSLV-C23 milik Sriharikota India.
"Muatan utama roket (PSLV-23) itu adalah satelit Aerosat dengan misi astronomi yang berbobot lebih dari 600 kilogram," kata Suherman.
Dalam roket itu, lanjut Suherman, terdapat ruang untuk satelit-satelit kecil berbobot kurang dari 100 kilogram yang disebut 'piggybac'.
"(Peluncuran satelit) kita menunggu (kesiapan) muatan utama. Jadi, kita sudah harus siap sebelum satelit utama itu," kata Suherman.
Suherman mengatakan biaya peluncuran satelit Lapan A2 sekitar separuh dari harga normal peluncuran satelit utama yang mencapai 10ribu dolar AS per kilogram dan belum termasuk asuransi.(I026)
(Antara)
Label:
LAPAN,
Satelit
Responses
0 Respones to "Komponen Satelit Lapan A2 90 persen impor"
Posting Komentar