Menghacking situs MLM untuk mencari dana operasi teror
Rizki Gunawan, tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Mabes Polri di Jakarta Mei lalu, akan segera maju ke meja hijau.
Berkas perkara milik jagoan hacking (meretas) itu dinyatakan lengkap oleh jaksa.
”Berkasnya dinyatakan lengkap dan sudah dilakukan penyerahan tahap ke dua, atau P-21 pekan lalu,” kata sumber penyidik di Densus/88 Antiteror, yang meminta tak disebutkan namanya saat dihubungi Sabtu (11/8).
Yang dimaksud dengan tahap kedua, adalah penyerahan tersangka berikut barang buktinya ke pihak jaksa penuntut.
Langkah berikutnya adalah mempersiapkan persidangan.
”Kita harapkan bisa segera maju ke sidang. Rencananya sidang akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat,” imbuh sumber tersebut.
Hingga kini, sumber itu melanjutkan, jika berkas Rizki yang dinyatakan lengkap untuk sementara ini, hanya terkait unsur pendanaan teror.
Sedangkan soal jaringan masih banyak yang harus didalami. Itu termasuk dari segi tempat pelatihan para militer di Poso dan juga anggota selnya.
”Masih kita gali terus. Sumbernya di Santoso, yang telah kita jadikan buronan. Santoso adalah sel teroris aktif yang paling kita cari saat ini. Namanya selalu muncul di beberapa aksi teror belakangan ini,” imbuhnya.
Seperti diberitakan, Rizki, sarjana muda akutansi ini berhasil membobol sebuah situs multi level marketing (MLM), dan mendapatkan dana haram senilai Rp5,937 miliar.
Uang miliaran rupiah itu digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan aksi terorisme, setelah sebelumya 'dicuci' dengan cara dibelikan beberapa benda di Medan yang telah disita Juni kemarin.
Aset-aset itu diantaranya adalah ruko tiga lantai di Azam Square, satu unit rumah beralamat di jalan Karya Kasih, satu unit rumah di Jalan Ekawarni no 4, dan satu ruko di Jalan Jenderal Sudirman.
Selain itu, satu mobil Daihatsu, satu Toyota Avanza, satu pickup Mitsubishi, satu motor Kawasaki Ninja, satu motor Yamaha Jupiter, satu Yamaha Vega, satu Honda Supra, dan dua Honda Vario.
Juga ada perlatanan elektronik senilai Rp36 juta yang dibeli dari Hongkong melalui website.
Dengan dana itu Rizki memberi dukungan pelatihan para militer di Poso senilai Rp667 juta bersama tersangka lain, Cahya Fitrianta yang telah ditangkap Mei lalu.
Latar Belakang
Rizki Gunawan alias Rizki alias Roni alias Umar alias Udin alias Ronny Setiawan adalah lulusan komputer akutansi.
Diberitakan Beritasatu.com sebelumnya, seorang penyidik di lingkungan Densus 88/Mabes Polri mengatakan, jika Rizki juga terlibat dalam pendanaan pengeboman Gereja Kepunton, Solo pada 25 September 2011.
Sumber itu juga menceritakan, Rizki ikut latihan militer pada Januari-Februari 2011 dibawah pimpinan Santoso di Sulawesi Tengah.
Rizki memiliki keahlian merakit bom dan senjata api.
Sementara Santoso adalah buron kasus penyerangan dan perampokan bersenjata di Bank Central Asia (BCA) Palu, tanggal 25 Mei 2011 yang menewaskan dua anggota Polri dan seorang lagi luka berat.
Santoso juga Komandan Tim Asykari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Wilayah Poso dan Palu, meski selalu dibantah pengurus JAT.
Santoso diketahui telah enam kali mengadakan Latihan para militer.
Situs yang dihack (diretas) oleh Rizki mempunyai server di Malaysia.
Kini situs itu sudah down dan tak bisa diakses lagi. Alamatnya di speedcashXXXXXX.XXX.
Rizki menghacking situs MLM untuk mencari dana operasi teror bersama Dedy Irawan (yang juga disiapkan sebagai pelaku bom bunuh diri PN Medan), dan Andri Kurniawan alias Hendrik. Keduanya juga telah ditangkap Mei lalu.
(Berita Satu)
Label:
Ilmu Pengetahuan,
Internet
Responses
0 Respones to "Rizki Gunawan, Hacker Jaringan Terorisme Segera Disidang"
Posting Komentar