Sayangnya, pemerintah dan birokrasi masih jalan di tempat.
"Saya belum menyebut, 136 juta orang itu kelas menengah ke atas. Tetapi umumnya, sudah tidak miskin lagi," kata Dahlan di sela Dies Natalis Ke-50 Universitas Udayana Denpasar, Sabtu 29 September 2012.
Jumlah tersebut, sambung Dahlan, merupakan kelompok yang sudah tidak memikirkan pemenuhan kebutuhan dasarnya lagi. Di sisi lain, kelompok ini susah diajak hidup hemat, susah diajak menderita lagi, tidak suka sesuatu yang lambat, mereka ingin cepat. Selain itu, mereka juga sangat vokal dalam mengeluarkan pikiran dan pendapat baik melalui diskusi, media sosial, dan sarana lainnya.
"Percuma pemerintah mengimbau hemat BBM, percuma disuruh hemat listrik, percuma disuruh kencangkan ikat pinggang. Itu tidak mempan. Dan ini ciri mereka yang sudah tidak miskin lagi," papar Dahlan.
Sayangnya, kata Dahlan, perubahan yang begitu cepat ini tidak dibarengi dengan reformasi birokrasi yang cepat. Dia menilai pemerintah dan birokrasi masih jalan di tempat. "Masih terlalu banyak rapat-rapat, laporan-laporan, perjalanan dinas dan hal kontra-produktif lainnya."
Bagi Dahlan, hal ini lah yang bisa membuat Indonesia berada pada simpang tiga. Pertama, bisa sangat maju. Kedua, bisa semakin mundur, dan ketiga hanya berjalan di tempat.
"Filipina contohnya. Ketika Indonesia masih miskin, mereka sudah jadi negara berkembang dan menengah. Sekarang, ketika Indonesia sudah menjadi negara berkembang, mereka malah semakin mundur, dan lebih miskin dari Indonesia," ujar Dahlan.
Menurut mantan Dirut PLN tersebut, Indonesia punya modal besar untuk dapat naik kelas menjadi negara maju. Bahkan, Dahlan yakin Indonesia bisa masuk menjadi negara maju 10 besar dunia.
Selain kelompok 136 juta orang yang tidak miskin lagi, modal yang bisa menjadikan Indonesia naik kelas dan maju adalah pertumbuhan ekonomi makro dan mikro.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia praktis di atas 6 persen selama 8 tahun terakhir. Saat ini, skala ekonomi Indonesia sudah masuk G-20, yang berarti skala ekonomi Indonesia sudah masuk kelompok negara-negara besar dan sudah urutan ke-15.
“Dalam 5 sampai 10 tahun bisa lebih maju lagi menjadi urutan ke-7. Untuk itu, reformasi di bidang politik, birokrasi akan menjadi faktor penting untuk menentukan Indonesia dalam 5 sampai 10 tahun ke depan,” tegas Dahlan.
Responses
0 Respones to "Dahlan Iskan Yakin RI Akan Jadi Negara Maju"
Posting Komentar