Ali Khumaeni mahasiswa Indonesia yang sedang menembuh studi doktor di Universitas Fukui, Jepang tengah menerima penghargaan di ajang Great Scientific Exchange 2012 (SCIX 2012), di Kansas City, Missouri, Amerika Serikat akhir pekan lalu.
Kansas City - Ali Khumaeni, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan doktor di Universitas Fukui Jepang, mendapat penghargaan ilmiah Great Scientific Exchange 2012 (SCIX 2012), di Kansas City, Missouri, Amerika Serikat akhir pekan lalu berkat terobosan dalam bidang teknik analisis atom.
SCIX 2012 adalah pertemuan ilmiah internasional terbesar untuk bidang sains analitik dan spektroskopi yang diselenggarakan oleh Federation of Analytical Chemistry and Spectroscopy Societies (FACSS) sejak 1973.
Setiap tahun, FACSS memilih paper ilmiah terbaik oleh mahasiswa pasca sarjana. Tahun ini terpilih 1 mahasiswa penerima penghargaan FACSS dan 2 mahasiswa penerima beasiswa The Tomas Hirschfeld Scholar melalui proses seleksi yang sangat ketat.
"Tercatat sejak 2006, penghargaan FACSS selalu diraih oleh mahasiswa dari Universitas di Amerika Serikat dan alhamdulillah tahun ini kita bisa meraihnya" kata Khumaeni dalam email pada BBC Indonesia.
Terobosan penting
Khumaeni membuat terobosan baru dalam bidang laser plasma spektrokopi, yaitu teknik analisis atom dalam material dengan memanfaatkan laser pulsa berdaya tinggi. Di dalam bidang ini, mayoritas peneliti memanfaatkan laser pulsa Nd:YAG untuk analisis material. Kelemahan dari metode ini adalah tidak bisa digunakan untuk analisis atom dengan sensitivitas tinggi pada material yang bersifat non-padat. Selain itu, metode ini juga tidak bisa digunakan untuk analisis atom metal berbahaya karena material akan rusak disebabkan ablasi material oleh laser.
Analisis permukaan material sangat penting dalam industri termasuk industri nuklir.
Untuk memecahkan persoalan ini, Khumaeni dan timnya membuat terobosan metode baru yang dinamakan “laser gas plasma spektroskopi”. Di dalam teknik ini, sebuah gas plasma dihasilkan dalam permukaan metal dengan memanfaatkan laser pulsa TEA CO2.
Dengan berbagai teknik sampling yang sederhana, gas plasma tersebut berinteraksi dengan berbagai material non-padat yang akan dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa metode baru ini bisa digunakan untuk analisis material non-padat dengan cepat dan menghasilkan sensitivitas yang tinggi dibandingkan dengan metode laser plasma spektroskopi pada umumnya.
Selain itu, metode baru ini juga bisa digunakan untuk analisis permukaan material tanpa membuat kerusakan material sehingga bisa diaplikasikan industri-industri yang membutuhkan analisis permukaan seperti semikonduktor dan nuklir.
“Semoga metode baru ini bisa memberikan kontribusi penting dalam bidang spektroskopi, khususnya spektroskopi atom dengan memanfaatkan laser," kata Khumaeni.
Salah satu aplikasi penting metode laser plasma spektroskopi saat ini adalah untuk misi planet Mars. Metode ini digunakan robot Curiosity yang akan digunakan untuk mendeteksi atom-atom yang sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda kehidupan di planet.
© Kompas
Responses
0 Respones to "Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan Sains di AS"
Posting Komentar