Jakarta - PT Bukit Asam Tbk dan PT Perusahaan Listrik Negara kembali memperkuat sinergi. Keduanya sepakat menandatangi joint development agreement (JDA) proyek PLTU dengan kapasitas 800 sampai 1200 Megawatt di Riau. Proyek itu juga melibatkan perusahaan asal Malaysia, Tenaga Nasional Berhad. Ketiganya menandatangani JDA di Nusa Dua Bali, Senin (15/10).
Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono, kesepakatan JDA ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan MoU untuk proyek PLTU tersebut pada Juni lalu. "Dalam JDA ini menyebutkan sebagian dari energi listrik diekspor ke Malaysia melalui kabel bawah laut dari lokasi PLTU di Peranap, Indragiri Hulu, Riau," papar dia dalam keterangan tertulis, Senin (15/10).
Dia juga menambahkan, secara umum PTBA akan bertanggung jawab dalam penyiapan pengembangan tambang batu bara. Lantas, PLN mendapat porsi dalam pengembangan PLTU Mulut Tambang dan pihak TNB dari Malaysia menyiapkan pembangunan jaringan listrik menuju Telok Gong, di Melaka, Malaysia.
Ketiga pihak juga memperkuat komitmen dengan rencana membentuk tiga perusahaan patungan yang bergerak di tiga bidang usaha, yaitu pertambangan, PLTU, dan pembangunan transmisi listrik. "Dari ketiga perusahaan itu, PTBA menempati pemegang saham mayoritas untuk perusahaan patungan di sektor pertambangan dan penyediaan batu bara," ulas Joko.
Perseroan juga mempersiapkan sebagian wilayah tambang di Peranap untuk memasok kebutuhan batu bara pembangkit tersebut. PTBA memperhitungkan volume batu bara yang dibutuhkan per tahunnya mencapai 5-6 juta ton.
PTBA wilayah Peranap memiliki sumber daya batu bara sebesar 792 juta ton dan cadangan tertambang sebesar 367 juta ton. "Ini merupakan bagian dari total sumber daya batu bara yang dimiliki PTBA sebesar 7,29 miliar ton dan cadangan tertambang 1,99 miliar ton. PTBA mencatat, jenis kalori di Peranap termasuk rendah dan saat ini paling ekonomis untuk memasok pembangkit.
Pembangkit Banko Tengah
Sebelum JDA ini diteken, PTBA juga menjalin kesepakatan dengan PLN. Pertengahan September lalu, anak usaha perseroan, PT Huadian Bukit Asam Power, menandantangai power purchase agreement atau perjanjian jual beli listrik dengan PLN. Huadian Bukit Asam bakal membangun PLTU 2 x 620 MW di Banko Tengah, Tanjung Enim, Sumatra Selatan.
PTBA siap memasok kebutuhan batu bara 5,4 juta ton per tahun ke pembangkit senilai 15 triliun rupiah ini. Bukit Asam juga tengah memacu proses akuisisi satu unit tambang batu bara. Sejauh ini sudah ada pembicaraan akuisisi tambang yang telah mengerucut.
Perseroan memastikan bakal menggunakan dana internal dalam memuluskan aksi non-organik ini. Keyakinan ini ditopang dengan posisi kas dan setara kas per 30 Juni 2012 yang mencapai 4,26 triliun rupiah.[nig/E-7]
© Koran Jakarta
Responses
0 Respones to "PTBA dan PLN Garap Pembangkit 1.200 Mw "
Posting Komentar