Dirasakan di Pulau Adonara, Larantuka, Flores Timur, dan Alor.
Sebanyak empat kali gempa bumi berkekuatan 4,3 hingga 5,4 skala richter (SR), hari ini, mengguncang Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang Margiono mengakui adanya gempa bumi di Lembata yang berlangsung empat kali. Gempa pertama terjadi pada sekitar pukul 14.00 WITA.
Guncangan gempa yang cukup keras tersebut. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hanya saja, belum ada laporan mengenai adanya kerusakan yang timbul akibat guncangan gempa tersebut.
"Pada gempa kedua dan ketiga, masyarakat dilaporkan berhamburan keluar rumah karena cukup keras. Barang-barang di meja juga pasti terjatuh," katanya.
Dia menambahkan, gempa pertama berada pada daerah dengan koordinat 8.13 derajat Lintang Selatan (LS), dan 123.46 derajat Bujur Timur (BT), berada 32 km barat laut Lembata, dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) 10 km.
Gempa kedua terjadi pula di 34 km barat laut Lembata, berkekuatan 5,1 SR, pukul 13.34 WIB, berada pada lokasi dengan koordinat 8.11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 123.48 derajat Bujur Timur (BT).
Gempa yang kedua ini di 34 km di barat laut Lembata, dengan kedalaman pusat gempa 10 km. Gempa terakhir tercatat terjadi pada posisi 40 km, barat laut Lembata, terjadi pada pukul 15.40 WITA.
Lokasinya gempa berada pada 8,06 Lintang Selatan (LS) dan 123.46 Bujur Timur (BT) atau 40 kilometer Barat Laut Lembata, dengan kedalaman 10 ribu km. Dia menambahkan, gempa bumi yang terjadi di Lembata tidak berkaitan dengan aktivitas di Gunung Ile Ape.
"Tidak ada kaitan dengan aktivitas di Gunung Ile Ape. Gempa itu terjadi di permukaan dan terasa di beberapa daerah tetangga," katanya.
Khusus untuk wilayah Lembata, gempa dirasakan 2-3 MMI. Anggota DPRD Lembata Ipi Bediona melalui telepon genggam mengatakan, guncangan gempa sangat keras terjadi di Lembata. Masyarakat berhamburan keluar rumah karena takut.
Saat ini kata dia, warga masih berada di luar rumah karena takut akan terjadi gempa susulan yang lebih kuat, kata Bediona.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang Margiono mengakui adanya gempa bumi di Lembata yang berlangsung empat kali. Gempa pertama terjadi pada sekitar pukul 14.00 WITA.
Guncangan gempa yang cukup keras tersebut. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hanya saja, belum ada laporan mengenai adanya kerusakan yang timbul akibat guncangan gempa tersebut.
"Pada gempa kedua dan ketiga, masyarakat dilaporkan berhamburan keluar rumah karena cukup keras. Barang-barang di meja juga pasti terjatuh," katanya.
Dia menambahkan, gempa pertama berada pada daerah dengan koordinat 8.13 derajat Lintang Selatan (LS), dan 123.46 derajat Bujur Timur (BT), berada 32 km barat laut Lembata, dengan kedalaman pusat gempa (episentrum) 10 km.
Gempa kedua terjadi pula di 34 km barat laut Lembata, berkekuatan 5,1 SR, pukul 13.34 WIB, berada pada lokasi dengan koordinat 8.11 derajat Lintang Selatan (LS) dan 123.48 derajat Bujur Timur (BT).
Gempa yang kedua ini di 34 km di barat laut Lembata, dengan kedalaman pusat gempa 10 km. Gempa terakhir tercatat terjadi pada posisi 40 km, barat laut Lembata, terjadi pada pukul 15.40 WITA.
Lokasinya gempa berada pada 8,06 Lintang Selatan (LS) dan 123.46 Bujur Timur (BT) atau 40 kilometer Barat Laut Lembata, dengan kedalaman 10 ribu km. Dia menambahkan, gempa bumi yang terjadi di Lembata tidak berkaitan dengan aktivitas di Gunung Ile Ape.
"Tidak ada kaitan dengan aktivitas di Gunung Ile Ape. Gempa itu terjadi di permukaan dan terasa di beberapa daerah tetangga," katanya.
Khusus untuk wilayah Lembata, gempa dirasakan 2-3 MMI. Anggota DPRD Lembata Ipi Bediona melalui telepon genggam mengatakan, guncangan gempa sangat keras terjadi di Lembata. Masyarakat berhamburan keluar rumah karena takut.
Saat ini kata dia, warga masih berada di luar rumah karena takut akan terjadi gempa susulan yang lebih kuat, kata Bediona.
Responses
0 Respones to "Rangkaian Gempa Guncang Lembata, NTT"
Posting Komentar