Duet Doktor UGM sempurnakan mobil listrik Dahlan Iskan
Penyempurnaan mobil listrik berjenis Ferrari yang diberi nama Tucuxi tidak hanya melibatkan teknisi dan mekanik dari Kupu-Kupu Malam dan Danet Suryatama sebagai sang perancang. Ada campur tangan dua orang bergelar doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk menyempurnakan mobil miliknya tersebut.
Pertama, Dr Jayan Sentanuhady, seorang peneliti yang juga pernah membuat mobil tenaga surya atau hybird. Ada pula Dr Eka Firmansyah yang merupakan peneliti Fakultas Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM Yogyakarta. Selama ini, keduanya tidak dikenal dalam proses persalinan mobil listrik Dahlan Iskan karena mereka memilih tetap berada di balik layar.
Keduanya berduet menyempurnakan mobil listrik merah senilai Rp 1,5 miliar tersebut. "Kalau saya biasanya bersama Pak Eka. Saya perancang dan perakitanya rangkaian, sementara Pak Eka kontrolernya yang meneliti hasil pekerjaan saya. Ya saya di sini kan hanya membantu Pak Rudy Purnomo pemilik Kupu-Kupu Malam. Kebetulan kita selalu diskusi dan tukar pengalaman soal mobil," ungkap Jayan kepada merdeka.com di bengkel Kupu-Kupu Malam, Jalan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (28/12).
Berkenalan dengan duet doktor tersebut, Jayan merupakan peneliti UGM Yogyakarta yang meraih gelar doktor dan menempuh pendidikan di Universitas Saitama, Jepang pada April 2005-Maret 2008.
Jayan selama ini menjadi koordinator program mobil listrik sederhana yang dikembangkan oleh UGM Yogyakarta. Sedangkan Eka Firmansyah adalah jebolan School of ISEE Kyusu University, Jepang serta staf pengajar di FJTE-UGM Yogyakarta.
Dalam proses perakitan mobil Tucuxi, diakui sempat ada sedikit perdebatan antara Danet Suryatama yang merupakan doktor jebolan Michigan, AS dengan Jayan doktor lulusan Jepang.
Namun, perdebatan itu dianggap wajar demi kesempurnaan mobil listrik yang digadang-gadang bakal dijadikan mobil nasional tersebut.Jayan mencoba membandingkan dengan pengalamannya menciptakan mobil listrik tenaga surya yang diberi nama "Semar" dengan mobil listrik Tucuxi.
Mobil listrik merah ini memiliki bentuk dan komponen yang sangat kompleks. Berbeda dengan mobil hybrid Semar yang bentuknya cukup sederhana. Ada beberapa onderdil dari mobil listrik ini yang diperlukan sebagai pengurai dari tenaga listrik ke penggerak mesin mobil sulit diperoleh.
Hingga saat ini, duet dua doktor tersebut secara intensif terlibat dalam proses penyempurnaan mobil listrik bersama puluhan teknisi dan mekanik dari Kupu-Kupu Malam. Targetnya, penyelesaian penyempurnaan mobil bisa dilakukan dalam waktu cepat.
"Yang pasti targetnya tanggal 4 Januari harus jadi mas. Kalau soal uji cobanya secara teknis saya kurang tahu," tegasnya.(mdk/noe)
'Kupu-Kupu Malam' di balik mobil listrik Dahlan Iskan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berhasil menarik perhatian publik dengan aksinya bersama mobil listrik merah sejenis Ferrari yang diberi nama Tucuxi. Namun, tidak banyak yang tahu figur-figur yang membidani kelahiran mobil listrik tersebut.
Sosok Danet Suryatama, doktor lulusan Michigan University USA, sudah dikenal banyak orang sebagai perancang mobil listrik tersebut. Tapi, untuk melahirkan mobil listrik itu, Danet tidak sendiri. Ada tim khusus yang selama empat bulan terakhir mengebut pengerjaan mobil listrik ini.
Mereka adalah 'Kupu-Kupu Malam'. Memang sedikit terdengar nyentrik. Kupu-Kupu Malam adalah salah satu industri pengrajin mobil di Yogyakarta. Di pusat bengkel inilah Tucuxi milik Dahlan senilai Rp 1,5 miliar dirangkai dan menjalani proses pembuatannya.
Bos Kupu-Kupu Malam, Rudy Purnomo mengaku tidak menyangka dipercaya Dahlan Iskan dan Danet Suryatama untuk merakit mobil listrik yang digadang-gadang sebagai ikon mobil nasional ini. Berbekal jam terbang tinggi dalam berbagai event kontes mobil berkelas dunia, Kupu-Kupu Malam dipercaya merangkai mobil listrik milik Dahlan.
"Ya mungkin karena prestasi kami saja yang terakhir yaitu pada event Contest Auto Black Trough The Champion Indonesia 2009-2011 yang berafiliasi dengan Nash American Car Club (NCCA). Kami berhasil menyabet sebagai juara umumnya. Tiba-tiba belum ada setahun lalu kami didatangi keduanya membicarakan rencana pembuatan mobil listrik Tucuxi itu," ungkap Rudy Purnomo saat ditemui merdeka.com, Sabtu (29/12) di garasi bengkel Kupu-Kupu Malam di Jalan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Berkenalan sedikit dengan Kupu-Kupu Malam, sesungguhnya adalah padepokan pengrajin seni mobil di Yogyakarta. Menurut pengakuan Rudy, keberadaan Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta sudah 10 tahun. Bergerak di bidang ketrampilan auto fashion, car audio, total variasi, racing product dan artistic car, Kupu-Kupu Malam berhasil menjadi costum car ternama.
Tak tanggung-tanggung, konsumennya tidak hanya seputar Yogyakarta saja, tapi sudah sampai dari beberapa negara lain yang menggunakan jasa mekanik Kupu-Kupu Malam.
"Ada yang dari Jakarta, Bali. Bahkan dari luar negeri Australia, Belanda, Jerman, Cekoslovakia. Biasanya mereka punya keluarga yang tinggal di Indonesia," jelasnya.
Dengan usia dan pengalaman di bidang perakitan mobil selama lebih dari 1 dasawarsa, tidak salah jika Dahlan kepincut dan memberi kepercayaan kepada Kupu-Kupu Malam untuk merakit mobil listriknya. Padahal, ada bengkel-bengkel lain yang juga bisa mengerjakan mobil ini.
Selain bermarkas di Jalan Kabupaten Sleman, Kupu-Kupu Malam juga memiliki satu markas lagi di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta Km 4,5. Tepatnya di depan kantor TVRI Yogyakarta. Kupu-Kupu Malam juga sempat berpindah-pindah lokasi. Awalnya di Jalan Godean kemudian pindah ke Jalan Raya Magelang Km 4,5 No. 50B, Yogyakarta.
Di bawah komando Rudy, puluhan mekanik berhasil mewujudkan mimpi Dahlan Iskan memiliki mobil listrik mewah. Kuncinya, kata Rudy, kekompakan dan kebersamaan mekanik.(mdk/noe)
Mobil listrik Dahlan Iskan kembali masuk bengkel
Paska dipamerkan dan diuji coba pekan lalu, mobil listrik jenis Ferrari yang diberi nama Tucuxi, harus kembali masuk bengkel perakitannya di Jalan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Mobil milik Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan senilai Rp 1,5 miliar itu harus dibongkar kembali untuk penyempurnaan. Power steering dan air conditioning (AC) mobil listrik ini masih bermasalah dengan rangkaian yang menghubungkan antara mesin dan rangkaian listriknya.
Tim perakit mobil listrik Tucuxi harus mencari kelengkapan sparepart hingga ke Amerika dan Singapura. Pengerjaannya pun melibatkan mekanik dan teknik otomotif di Yogyakarta.
Mobil yang digadang-gadang bakal dijadikan ikon dan pilot project mobil listrik di Indonesia itu sempat mogok dua kali setelah diuji coba oleh Dahlan Iskan di Jakarta.Mekanik yang terlibat proses pengerjaan dan penyempurnaan mobil listrik Tucuxi ini mengaku harus bekerja hingga larut malam, bahkan dini hari.
"Kita bongkar kembali untuk proses penyempurnaan dalam menstabilkan tenaga dan modifikasi. Supaya lebih bagus dalam suspensi dan kecepatan dan tenaganya," ungkap Kunto Wibisono, orang kepercayaan Rudy Purnomo pemilik costum car Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta, Sabtu (29/12).
Pantauan merdeka.com di bengkel tersebut, mobil listrik berwarna merah ini dikerjakan oleh puluhan teknisi. Mereka mengaku punya pengalaman baru dalam pengerjaan dan perakitan mobil milik Dahlan ini.
"Penuh tantangan. Pengalamannya kalau soal rangka dan body hanya kita kerjakan dalam jangka dua bulan karena kita sudah biasa. Yang lama adalah menunggu datangnya mesin mobil dari Amerika," ujar Evan, salah satu montir yang sudah 6 tahun bekerja di bengkel tersebut.
Evan bersyukur pengerjaan dan perakitan mobil dilakukan dalam kurun waktu empat bulan, sesuai dengan target yang diberikan. Untuk penyempurnaan kali ini terbilang harus ngebut. Karena ditarget rampung 4 Januari 2013. Dahlan Iskan berencana kembali melakukan uji coba mobil listrik Tucuxi merahnya ini.
Uji coba tahap kedua nanti akan dilakukan di Yogyakarta. Rencananya, pada 5 Januari 2013, Dahlan akan menguji mobil listriknya mulai dari kampus UGM, menempuh jarak sekitar 1.000 km menuju ke Magetan, Jawa Timur. Mobil ini juga akan diuji ketangguhannya melintas di tanjakan tinggi Kawasan Wisata Tawangmangu, Jateng.
"Mobil listrik yang kecil sudah mengendarai 1.000 km. Saya akan kendarai lagi dari Yogya ke Magetan. Penting, karena pasti lewat Tawangmangu," kata Dahlan beberapa waktu lalu.(mdk/noe)