Pertamina Belum Bisa Hentikan Semburan Lumpur di Prabumulih
Pertamina ungsikan ratusan keluarga dari sekitar lokasi semburan.
Ilustrasi Semburan Lumpur |
"Kami telah hampir 2 jam melakukan dynamic killing, namun tekanan gas dari dalam sumur masih tinggi, sehingga kick belum sepenuhnya tertanggulangi," kata Juru Bicara Pertamina EP, Agus Amperianto.
Anak usaha PT Pertamina itu masih terus mengurai tekanan gas yang keluar dari sumur TLJ 25 dengan cara simulasi injeksi water jetting, yaitu dengan menyemprot air bertekanan tinggi untuk mengurangi efek tekanan dari bawah yang diikuti penginjeksian kembali lumpur berat.
Pertamina EP juga mempersiapkan pemboran miring dari sumur TLJ 157 yang jaraknya tak jauh dari pusat semburan. "Pengerjaan ini membutuhkan waktu 14 hari."
Sumur TLJ 25 yang merupakan sumur pengembangan diharapkan menghasilkan cadangan minyak hingga 300 barel per hari pada kedalaman 2.200 meter. Namun, pada pemboran 310 meter terjadi semburan material bawah tanah yang dibarengi dengan gas.
Pertamina telah mengungsikan ratusan kepala keluarga dalam radius 300 meter dari pusat semburan. "Pertamina EP juga telah menyiapkan posko–posko penampungan bagi warga yang merasa terganggu akibat kebisingan dalam proses penanganan ini."
Pertamina Siap Matikan Semburan Lumpur Prabumulih
Pertamina EP siap injeksi lumpur berat sebanyak tiga ribu barel.
Pertamina EP telah mendapatkan hasil positif proses simulasi dynamic killing di sumur TLJ-25 INF di Kelurahan Sukaraja, Prabumulih, Sumatera Selatan.
Berdasarkan kegiatan simulasi yang dilakukan sejak Rabu 3 April 2013, didapatkan hasil specific gravity (SG) lumpur yang tepat untuk injeksi yakni SG 1,9. Hasil ini akan ditindaklanjuti untuk injeksi lumpur berat pada tahap dynamic killing.
Saat ini, Jumat 5 April 2013, Tim Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat (OPKD) Pertamina EP Aset 2 Prabumulih memasuki tahap persiapan untuk pelaksanaan dynamic killing yang rencananya akan dilaksanakan pada Sabtu 6 April 2013.
Dalam proses ini, tim OPKD Pertamina EP melakukan pemantauan perkembangan simulasi rate untuk sirkulasi dan mempersiapkan langkah lanjutan berupa pencampuran lumpur berat hingga mencapai volume sebanyak 3.000 barel.
Genenal Manager Asset 2 Pertamina EP, Tubagus Nasiruddin, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga yang berada di sekitar lokasi sumur TLJ 25.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga di sekitar lokasi TLJ 25. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan moril dari Pemerintah Kota, aparat, dan muspida yang membantu kegiatan penanganan ini” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 5 April 2013.
Untuk menanggulangi kondisi sosial bagi warga terdampak, Pertamina EP bersama Pemerintah Kota Prabumulih, Aparat, dan Muspida membentuk tim terpadu yang diperkuat dengan SK dari walikota untuk melakukan inventori dan pendataan atas kerugian yang dirasakan oleh warga akibat kejadian ini, kerja tim meliputi penanganan saat dan pasca kejadian.
Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih menyediakan tempat penampungan warga di lima titik yang tersebar di Gedung Patra Ria, Gedung Bina Ria 1, Gedung Bina Ria 2, Lapangan Tenis 1 dan Lapangan Tenis 2 Komplek Pertamina Prabumulih, serta disediakan juga posko di lingkungan warga yang terletak di radius aman. Saat ini, kondisi warga yang berada di lokasi pengungsian terpantau dalam keadaan sehat.
Sedangkan untuk anak-anak dengan usia sekolah, disediakan posko belajar di Gedung Diklat Asset 2 HR, dan dilakukan bimbingan belajar oleh tim dari Balai Bina Mandiri yang merupakan binaan Pertamina EP serta pemutaran layar tancap untuk menghibur warga di posko-posko warga.(asp)
VIDEO: Semburan Lumpur Prabumulih Belum Bisa Dihentikan
Semburan ini membuat ratusan warga dalam radius 300 meter diungsikan.
PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina, terus berupaya mempercepat pengendalian semburan liar yang terjadi di sumur TLJ 25 INF Kelurahan Sukaraja, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Semburan material lumpur ini telah meluas dan membuat warga dalam radius 300 meter diungsikan. "Sekitar 100-150 kepala keluarga," kata Juru Bicara Pertamina EP, Agus Amperianto, kepada VIVAnews, Rabu 3 April 2013.
Dia mengatakan, pengamanan ini dilakukan karena semburan material bawah tanah ini bercampur dengan air dan gas.
Videonya bisa Anda lihat di tautan ini
Saat ini perusahaan telah mendatangkan sejumlah peralatan berat. "Kami juga sudah menyiapkan barite, bahan kimia pembuat lumpur berat yang dimasukkan ke lubang," katanya.
Upaya mematikan semburan lumpur ini sudah dilakukan sejak 1 April lalu dengan menginjeksikan lumpur yang lebih berat sebanyak tiga kali volume lubang atau sekitar 24 barel per menit. Upaya mematikan dilakukan di dalam lubang yang sama dengan munculnya semburan itu.
Tim Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat (OPKD) Pertamina EP didukung pemerintah desa dan aparat keamanan setempat terus melakukan upaya pengamanan di lokasi. Koordinasi penanganan pengungsi dilakukan melibatkan aparat setempat, dibantu Badan Lingkungan Hidup Prabumulih.(sj)
Responses
0 Respones to "Semburan Lumpur di Prabumulih"
Posting Komentar