Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) bersama Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta (kiri) melihat bus listrik seusai rapat koordinasi membahas program mobil listrik nasional di Jakarta, Senin (23/7). Menurut Hatta, program pembuatan mobil listrik nasional sudah menuju tahap pengembangan prototipe mobil, pembuatan regulasi, insentif, dan kesiapan industri. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta akan menguji coba bus listrik nasional pada 20 mei 2013. Uji coba ini merupakan bagian dari kerja sama antara pemerintah kota dan Kementerian Riset dan Teknologi. “Uji coba akan dilangsungkan di Taman Pintar,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat ditemui di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, 8 Mei 2013. “Nantinya gratis selama uji coba tiga bulan.”
Selama uji coba, bus listrik yang hanya satu unit ini akan melayani trayek Taman Pintar-taman parkir Abu Bakar Ali-Malioboro-alun-alun utara-Wijilan-alun-alun selatan-Taman Sari-parkir Ngabean. “Bus ini enggak cuma untuk wisatawan, tapi masyarakat umum,” kata Haryadi.
Bus listrik merupakan hasil riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bus berkapasitas 15 penumpang tersebut menggunakan sumber energi utama dari baterai lithium 100 cell, yang menghasilkan daya listrik 320 volt DC. Besaran daya listrik itu mampu membuat bus melaju dengan kecepatan maksimal 90-100 kilometer per jam.
Kendala pengoperasian, dalam surat tanda nomor kendaraan (STNK), tercantum bahan bakar bus tersebut solar. Padahal, bus itu menggunakan energi listrik. “Uji cobanya masih menggunakan surat tanda coba kendaraan,” kata Haryadi.
Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta akan menguji coba bus listrik nasional pada 20 mei 2013. Uji coba ini merupakan bagian dari kerja sama antara pemerintah kota dan Kementerian Riset dan Teknologi. “Uji coba akan dilangsungkan di Taman Pintar,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat ditemui di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu, 8 Mei 2013. “Nantinya gratis selama uji coba tiga bulan.”
Selama uji coba, bus listrik yang hanya satu unit ini akan melayani trayek Taman Pintar-taman parkir Abu Bakar Ali-Malioboro-alun-alun utara-Wijilan-alun-alun selatan-Taman Sari-parkir Ngabean. “Bus ini enggak cuma untuk wisatawan, tapi masyarakat umum,” kata Haryadi.
Bus listrik merupakan hasil riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bus berkapasitas 15 penumpang tersebut menggunakan sumber energi utama dari baterai lithium 100 cell, yang menghasilkan daya listrik 320 volt DC. Besaran daya listrik itu mampu membuat bus melaju dengan kecepatan maksimal 90-100 kilometer per jam.
Kendala pengoperasian, dalam surat tanda nomor kendaraan (STNK), tercantum bahan bakar bus tersebut solar. Padahal, bus itu menggunakan energi listrik. “Uji cobanya masih menggunakan surat tanda coba kendaraan,” kata Haryadi.
Responses
0 Respones to "20 Mei, Yogyakarta Uji Coba Bus Listrik"
Posting Komentar