JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) menilai bisnis seluler sepanjang 2010 diwarnai persaingan tajam dan saling mematikan antarpenyelenggara telekomunikasi.
"Tingkat kompetisi dalam bisnis seluler meliputi layanan berbasis CDMA, GSM, dan 3G pada 2010 semakin tajam dan cenderung mematikan pesaing," kata Sekretaris Jenderal Mastel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, di Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Ia menilai, di tengah persaingan yang semakin tajam dan mematikan itu bisnis selular 2010 juga diwarnai dengan kerja sama antaroperator. Roes mencontohkan, operator Axis dan XL sepakat kerja sama untuk roaming nasional, Mobile-8 dan Smart untuk co-branding, serta rencana penggabungan Esia-Flexi.
"Sementara dari sisi teknologi, operator besar sudah ada yang mulai melakukan uji coba LTE," katanya. Namun sayangnya sampai saat ini belum jelas apakah pemerintah akan mengizinkan penyelenggaraan layanan berbasis LTE (Long Term Evolution).
Dari sisi jumlah pelanggan, ia katakan, masih mengalami kenaikan walau tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Data terakhir pada kuartal 3 dan proyeksi hingga kuartal 4 2010, pihaknya mencatat agregat kenaikan hanya sekitar 8,7 persen. Ada operator yang kenaikannya mencapai 16 persen tetapi ada pula yang hanya meraih 6,7 persen.
"Kenaikan ini didominasi oleh masih kuatnya permintaan terhadap prepaid, untuk yang post paid relatif tidak tumbuh," katanya. Menurut dia, hal itu karena segmen pascabayar alias post paid tak terlalu diperhatikan oleh semua operator.
Namun ia mencatat tidak terjadi peningkatan dengan Average Revenue Per-User (ARPU) yang bahkan mengalami penurunan. "Untuk menyiasati penurunan ARPU dari Voice services, operator mulai gencar dan intensif menggarap layanan lain seperti akses data/Internet, konten, dan layanan lain seperti RBT, corporate segment dan lain-lain selain melakukan inovasi produk retail dan efisiensi operasional," demikian Sekjen Mastel.
• KOMPAS
Responses
0 Respones to "Mastel : Kompetisi Bisnis Seluler Makin Tajam"
Posting Komentar